Tampang

Rumor Merger Grab-GoTo Menguat, Pakar Desak Pemerintah Ambil Sikap Tegas

17 Mei 2025 13:14 wib. 31
0 0
Sekumpulan driver ojok online (ojol) yang sedang menunggu orderan penumpang di sekitar Jalan Tunjungan Surabaya, Jumat (14/3/2025)(KOMPAS.com/Azwa Safrina)
Sumber foto: Google

“Ekonomi digital adalah masa depan. Jangan hanya dilihat dari sudut angka, tapi dari aspek simbolis dan harapan nasional. Indonesia masih punya peluang besar untuk tumbuh mandiri,” tegasnya.


Pasar Ride-Hailing Indonesia dan Dominasi Asing

Industri ride-hailing di Indonesia saat ini dikuasai oleh empat pemain utama: GoTo, Grab, Maxim, dan inDrive. GoTo memiliki sekitar 3,1 juta pengemudi dan 4 juta UMKM, sedangkan Grab mencatatkan 2,8 juta pengemudi dan 2 juta UMKM.

Kondisi di Indonesia berbeda dari beberapa negara tetangga seperti Thailand, Filipina, Singapura, dan Malaysia, di mana Grab mendominasi pasar secara signifikan. Bahkan, di Malaysia, izin operasi Maxim dan inDrive akan dicabut mulai Juli 2025 — memperkuat dominasi Grab di kawasan tersebut.


Grab Buka Suara, Tegaskan Komitmen Lokal

Menanggapi spekulasi merger, Grab Indonesia menyatakan belum bisa memberikan komentar lebih jauh. Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, menyebutkan bahwa isu merger tersebut belum berdasarkan informasi yang terverifikasi.

“Fokus kami adalah memberdayakan pelaku ekonomi kecil dan membuka peluang penghasilan mandiri bagi masyarakat Indonesia,” jelas Tirza.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?