Juni: US$ 616.468
- HS 82 Perkakas dan Peralatan dari Logam
Mei: US$ 333.103
Juni: US$ 352.258
- HS 29 Bahan Kimia
Mei: US$ 150.546
Juni: US$ 114.690
Impor terbesar masih didominasi oleh barang nonmigas dengan peningkatan nilai impor yang cukup signifikan, yaitu naik sebesar 297,72% dari US$8,8 juta menjadi US$35,2 juta antara Januari hingga Mei 2023 dan 2024.
Selanjutnya, penurunan yang paling signifikan terjadi pada kategori HS 85 Mesin dan Alat Listrik, dengan turun sebesar 77,12% dari US$3,88 juta menjadi US$0,89 juta. Hal ini tentu mempengaruhi nilai impor secara keseluruhan.
Meskipun impor dari Israel masih menunjukkan penurunan, tetap diharapkan bahwa perdagangan antara kedua negara dapat terus berlangsung dengan seimbang. Penting untuk terus menjaga hubungan perdagangan yang positif guna mencapai manfaat ekonomi bagi kedua belah pihak.
Dari data yang disediakan oleh BPS, tampaknya terdapat peluang bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dari Israel dengan memperkuat produksi dalam negeri. Dengan adanya diversifikasi sumber impor, Indonesia dapat memperkuat daya tahan ekonominya dan mengurangi risiko terkait dengan ketergantungan pada satu negara tertentu.