"Saatnya bagi dunia usaha untuk menunjukkan keunggulan mereka," ujar Xi Jinping dalam pidatonya yang oleh media pemerintah disebut sebagai 'pidato penting'.
Kekhawatiran terhadap Perlambatan Ekonomi
Para analis melihat pertemuan ini sebagai refleksi dari kekhawatiran pemerintah China terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, langkah ini juga dikaitkan dengan strategi menghadapi kebijakan Amerika Serikat yang semakin menekan perkembangan teknologi China.
Menurut Christopher Beddor, Wakil Direktur Riset China di Gavekal Dragonomics Hong Kong, pemerintah China sebenarnya tidak memiliki banyak pilihan selain mendukung sektor swasta jika ingin tetap bersaing dengan AS dalam bidang teknologi.
"Ini adalah bukti bahwa pemerintah China membutuhkan perusahaan-perusahaan swasta untuk mendukung persaingan teknologinya dengan Amerika Serikat," ujar Beddor, dikutip dari Reuters pada Selasa (18/2/2025).
Kontribusi Sektor Swasta dalam Perekonomian China
Perusahaan swasta di China memiliki peran yang sangat besar dalam perekonomian nasional. Meskipun mereka harus bersaing dengan perusahaan milik negara, sektor swasta menyumbang lebih dari separuh pendapatan pajak China. Selain itu, menurut analisis ekonomi, sektor ini juga bertanggung jawab atas lebih dari 60% output ekonomi negara dan sekitar 70% inovasi teknologi.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tekanan dari pemerintah terhadap perusahaan teknologi membuat sektor ini mengalami tantangan besar. Banyak pengusaha besar, termasuk Jack Ma, sempat menghilang dari publik akibat regulasi ketat yang diberlakukan Beijing. Kini, dengan adanya pertemuan ini, muncul spekulasi bahwa pemerintah China mulai kembali mengandalkan sektor swasta dalam menghadapi tantangan ekonomi dan persaingan global.
Dampak Kebijakan AS terhadap Ekonomi China
Amerika Serikat telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menekan pertumbuhan industri teknologi China, termasuk pembatasan ekspor teknologi canggih dan sanksi terhadap perusahaan tertentu. Hal ini semakin memperberat tantangan yang dihadapi oleh ekonomi China, yang sebelumnya juga sudah mengalami pelemahan akibat menurunnya konsumsi domestik dan krisis utang di sektor properti.