Selain itu, gangguan logistik akibat konflik, seperti penutupan wilayah udara dan pelabuhan, dapat menghambat pengiriman barang, termasuk minyak sawit, ke kedua negara tersebut. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan stok di dalam negeri dan tekanan pada harga komoditas.
Pecahnya konflik bersenjata antara India dan Pakistan tidak hanya menimbulkan dampak kemanusiaan yang signifikan tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi regional. Bagi Indonesia, sebagai pengekspor utama minyak sawit, situasi ini memerlukan perhatian khusus dan langkah antisipatif untuk menjaga kestabilan ekspor dan ekonomi nasional.