Corporate Secretary Sepatu Bata, Hatta Tutuko, mengungkapkan bahwa kerugian dan tantangan industri akibat pandemi serta perubahan perilaku konsumen telah menyebabkan kondisi bisnis yang sulit pulih. Penutupan operasional pabrik di Purwakarta terpaksa dilakukan karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di pabrik tersebut terus menurun. Hal ini juga disebabkan oleh kapasitas produksi pabrik yang jauh melebihi kebutuhan di dalam negeri.
2. Tutup Pabrik di Purwakarta, Ini Sejarah Panjang Sepatu Bata di Dunia
Sepatu Bata memiliki sejarah panjang dalam industri alas kaki. Didirikan pada 24 Agustus 1894 oleh tiga bersaudara asal Cekoslowakia, Bata mulai sebagai sebuah usaha kecil dengan modal awal sebesar US$ 350. Dalam beberapa tahun, Bata telah menjadi produsen sepatu terbesar di Eropa pada tahun 1905, membuat sekitar 2.200 pasang sepatu per hari. Saat Perang Dunia I, Bata bahkan memproduksi 50.000 pasang sepatu untuk tentara Austro-Hungaria.
Setelah itu, Bata berkembang menjadi perusahaan multinasional pada tahun 1938, hadir di lebih dari 30 negara di dunia termasuk Indonesia, Prancis, Inggris, Belanda, dan Kanada. Di Indonesia, Bata telah hadir sejak tahun 1931, sehingga banyak yang menganggap sepatu Bata berasal dari Indonesia. Perusahaan ini bahkan memiliki Batavillage, desa tempat pabrik Bata dan tenaga kerjanya berada.