Keputusan untuk tidak memutuskan diskon tarif listrik ini mencerminkan tantangan yang dihadapi pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang seimbang antara kebutuhan masyarakat dan keterbatasan anggaran. Dalam konteks yang sama, Sri Mulyani juga menekankan pentingnya transparansi dan efisiensi dalam penggunaan anggaran, agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari setiap kebijakan yang dijalankan.
Dengan adanya bantuan subsidi upah, diharapkan masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat menerima bantuan yang lebih tepat sasaran. Fokus pemerintah saat ini adalah merespons kebutuhan riil masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang berfluktuasi. Meskipun diskon tarif listrik batal diberikan, bantuan lainnya tetap diharapkan dapat mengurangi dampak negatif bagi para pekerja yang paling rentan.
Sri Mulyani juga menyoroti bahwa pemerintah akan tetap mengawasi perkembangan ekonomi secara keseluruhan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Keterlambatan dan kesulitan dalam penganggaran menjadi beberapa tantangan yang terus dihadapai dalam rangka memenuhi harapan masyarakat. Materi perencanaan anggaran harus mampu fleksibel dan responsif terhadap dinamika yang ada, termasuk dalam kesiapan dalam menghadapi situasi yang tidak terduga.