Penurunan investasi ini memperlambat pertumbuhan ekonomi di masa depan. Perusahaan tidak lagi berani berekspansi, membangun pabrik baru, atau berinovasi. Mereka lebih memilih "bermain aman" dan menghemat modal. Kurangnya investasi ini menghambat penciptaan lapangan kerja baru dan perkembangan teknologi, yang pada akhirnya bisa membuat perekonomian stagnan dalam jangka waktu yang lama.
Respons Pemerintah dan Otoritas Moneter
Menghadapi penurunan daya beli, pemerintah dan bank sentral biasanya tidak tinggal diam. Mereka akan berupaya merangsang kembali perekonomian melalui berbagai kebijakan. Otoritas moneter, seperti bank sentral, mungkin menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman dan investasi. Pemerintah bisa meluncurkan stimulus fiskal, seperti memotong pajak, meningkatkan belanja publik, atau memberikan bantuan tunai langsung kepada masyarakat.
Namun, efektivitas dari kebijakan-kebijakan ini sangat bergantung pada seberapa parah krisis yang terjadi dan seberapa cepat respons yang diberikan. Jika penurunan daya beli sudah terlalu dalam, pemulihan bisa memakan waktu yang sangat lama dan membutuhkan upaya kolaboratif dari semua pihak.