Di era digital seperti sekarang, kita sering kali mengabaikan uang kertas dan beralih ke metode pembayaran elektronik. Namun, fenomena uang kertas tetap menarik untuk dibahas, terutama terkait pertanyaan: mengapa uang lebih banyak terbuat dari kertas? Apakah ada konspirasi ekonomi dibalik pilihan ini?
Sejak lama, uang kertas telah menjadi salah satu bentuk mata uang yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Alasan utama dibalik penggunaan uang kertas adalah efisiensi dan kenyamanan. Uang kertas lebih ringan dan lebih mudah untuk ditransfer dibandingkan dengan bentuk uang lainnya, seperti koin. Dengan adanya uang kertas, orang dapat melakukan transaksi dalam jumlah besar tanpa merasa terbebani oleh berat fisik alat pembayaran tersebut.
Namun, ada juga aspek sejarah yang mempengaruhi dominasi uang kertas dalam sistem keuangan. Uang logam pernah menjadi bentuk pembayaran yang umum, tetapi seiring dengan perkembangan ekonomi dan perdagangan, kebutuhan akan alat pembayaran yang lebih praktis menjadi sangat penting. Uang kertas muncul sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pada zaman sekarang, kita juga harus mempertimbangkan faktor teknologi. Meskipun uang digital semakin populer, banyak negara masih tergantung pada uang kertas karena infrastruktur yang belum sepenuhnya siap untuk transisi ke sistem digital. Di banyak daerah, terutama di negara berkembang, akses ke layanan perbankan dan teknologi informasi terbatas, sehingga penggunaan uang kertas tetap menjadi pilihan yang lebih realistis untuk sebagian besar populasi.