Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa angka pemutusan hubungan kerja (PHK) mencapai 46.240 pekerja pada periode Januari 2024 hingga Agustus 2024. Hal ini menunjukkan kondisi yang masih rapuh di dunia ketenagakerjaan, di mana banyak pekerja terkena dampak PHK, terutama di sektor industri manufaktur,tekstil, hingga industri pengolahan.
Menurut data yang dilaporkan, PHK tersebut terjadi di berbagai sektor industri, namun yang paling mengkhawatirkan adalah terjadinya PHK di sektor manufaktur tekstil dan industri pengolahan. Sebagai salah satu sektor andalan dalam industri manufaktur di Indonesia, industri tekstil dan pengolahan mengalami tekanan yang cukup besar akibat berbagai faktor, termasuk persaingan global, kenaikan harga bahan baku, dan perubahan kebijakan perdagangan internasional. Kementerian Ketenagakerjaan, sebut Ida, masih melakukan mitigasi terkait banyaknya PHK akhir-akhir ini.
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi kondisi ini, termasuk dalam upaya menjaga stabilitas ketenagakerjaan dan menciptakan lapangan kerja yang lebih baik. Namun, tantangan yang dihadapi masih terbilang kompleks, terutama mengingat dampak pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya surut.