Namun demikian, ia mengingatkan bahwa tantangan ke depan, terutama di kuartal ketiga, tetap besar dan tidak boleh dianggap remeh. Meski begitu, ia cukup optimis bahwa tren pertumbuhan di atas lima persen bisa terus berlanjut. Salah satu alasannya adalah karena pemerintah cenderung meningkatkan belanja negara dan investasi pada pertengahan tahun sebagai bentuk percepatan pembangunan dan perputaran ekonomi.
Misbakhun juga menyinggung soal proyeksi fiskal dan cadangan kas negara. Ia menyebut bahwa pada kuartal ketiga biasanya pemerintah sudah memiliki gambaran yang lebih pasti terhadap penerimaan pajak, sehingga pelonggaran anggaran bisa dilakukan dengan lebih terarah. Hal ini, menurutnya, akan semakin memperkuat performa ekonomi nasional di sisa tahun 2025.
Selain faktor domestik, ia juga melihat perkembangan global sebagai variabel penting. Ia menilai bahwa kepastian terhadap kebijakan tarif impor Amerika Serikat terhadap produk ekspor Indonesia menjadi kunci kestabilan bagi pelaku usaha nasional. Dengan adanya kejelasan tersebut, dunia usaha kini bisa menyusun perencanaan bisnis dengan lebih matang dan strategis.