Dimsum Bond dan Kangaroo Bond rencananya akan diterbitkan pada tahun ini. Namun, Thomas menegaskan bahwa pemerintah masih menunggu kondisi pasar yang tepat untuk meluncurkan kedua obligasi tersebut.
Pasalnya, saat ini kondisi imbal hasil (yield) obligasi tengah mengalami perubahan yang sangat cepat dan dinamis. Pemerintah perlu mencermati pergerakan pasar agar penerbitan obligasi dapat optimal dan menguntungkan negara.
Berdasarkan catatan Kemenkeu, yield obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) per 21 Mei 2025 lalu berada di level 6,85 persen untuk tenor 10 tahun dan 6,96 persen untuk tenor 2 tahun. Angka ini menunjukkan kondisi pasar yang perlu dipertimbangkan secara matang.
Posisi yield obligasi Indonesia tercatat turun 15 basis poin secara year to date dan terkontraksi 17 basis poin dibandingkan posisi 2 April 2025. Meskipun demikian, yield obligasi Indonesia masih berada di bawah target APBN 2025 yang sebesar 7 persen, sebuah indikator positif.