Utang piutang juga berkontribusi terhadap kemiskinan generasi muda dengan membatasi kemampuan mereka untuk mengakses sumber daya ekonomi. Dengan beban utang yang terus membelit, generasi muda sulit untuk mengakses kredit yang sebenarnya bisa membantu mereka memperbaiki keadaan ekonomi mereka. Mereka juga terhambat dalam membangun tabungan atau investasi untuk masa depan mereka karena sebagian besar pendapatan mereka sudah harus digunakan untuk membayar utang.
Selain itu, utang piutang juga memberikan dampak besar terhadap kesejahteraan mental generasi muda. Stres yang ditimbulkan oleh beban utang piutang bisa menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan bahkan dalam kasus terburuk, bunuh diri. Hal ini menjadi ancaman serius terhadap kesejahteraan generasi muda yang seharusnya berpotensi untuk berkembang dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Untuk mengatasi masalah jerat utang piutang yang terus menjerat generasi muda, diperlukan langkah-langkah nyata, baik dari pemerintah maupun dari individu itu sendiri. Pemerintah perlu memberikan pendidikan keuangan yang lebih baik di sekolah-sekolah, memberikan perlindungan konsumen yang lebih kuat terhadap praktik pinjaman yang merugikan, serta menciptakan kebijakan ekonomi yang mendukung akses keuangan yang lebih mudah bagi generasi muda.