Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap optimis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahnya meskipun sudah lepas dari status ibu kota. Mereka menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6% hingga 7% per tahun dengan fokus pada sektor perdagangan, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Analisis dari PwC Indonesia menjadi dasar utama dalam merumuskan strategi tersebut.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal kedua tahun ini mencapai 4,78% dan pemerintah ingin meningkatkannya hingga mencapai 6% dengan mengembangkan sektor perdagangan, pariwisata, dan ekonomi kreatif, begitu ungkap Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta, Sri Haryati.
Menurut Sri Haryati, aspek yang memiliki dampak terbesar bagi perekonomian Jakarta adalah sektor perdagangan. Oleh karena itu, pengembangan sektor perdagangan, pariwisata, dan ekonomi kreatif menjadi strategi yang dipilih untuk menjadikan Jakarta sebagai pusat perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan dunia. Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya membuat Jakarta menjadi kota yang kompetitif di tingkat global.
Sementara itu, dalam mengukur performa ekonomi Jakarta, pihak terkait menggunakan Global Cities Report 2023 yang diterbitkan oleh Kearney. Jakarta saat ini menempati peringkat ke-74 dari 156 kota dalam laporan tersebut. Salah satu upaya peningkatan peringkat tersebut dilakukan dengan memperbaiki performa ekonomi melalui sektor perdagangan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.