Tampang

Indonesia Pertimbangkan Tambah Impor Minyak dan LPG dari AS untuk Imbangi Neraca Perdagangan

9 Apr 2025 22:49 wib. 74
0 0
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (9/4/2025). (KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY)
Sumber foto: Kompas.com

Impor dari AS Dinilai Ekonomis Meski Lebih Jauh

Meski secara geografis lebih jauh dibandingkan negara-negara di Timur Tengah, Amerika Serikat menjadi pemasok utama LPG ke Indonesia, dengan kontribusi 54 persen. Harga LPG dari AS juga dinilai bersaing.

“Secara logika mungkin lebih mahal karena transportasi, tapi kenyataannya harganya sama,” ujar Bahlil.


Alih Impor, Bukan Tambah Volume

Bahlil menegaskan bahwa rencana ini bukan untuk menambah total volume impor migas, melainkan melakukan alih impor dari negara lain ke Amerika. Artinya, impor dari Singapura, Afrika, dan Timur Tengah tidak akan dihentikan, hanya akan dikurangi volumenya.


Tidak Akan Ganggu APBN

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebelumnya telah memastikan bahwa skema alih impor ini tidak akan berdampak signifikan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah tetap menjaga agar beban fiskal tidak membengkak akibat penyesuaian strategi dagang.


Fokus Hanya pada LPG dan Minyak, LNG Belum Dihitung

Menanggapi isu potensi impor gas alam cair (LNG) dari AS, Bahlil menegaskan bahwa sejauh ini hanya LPG dan minyak yang sedang dihitung. Komoditas energi lainnya belum masuk dalam rencana karena belum ada kebutuhan mendesak.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?