Dalam rangka menggenjot produksi pangan, Kementerian Pertanian telah mendistribusikan sekitar 24 ribu unit pompa ke wilayah pertanian dan menyiapkan 46 ribu unit pompa untuk didistribusikan ke berbagai daerah. Amran menegaskan bahwa pembagian pompa tersebut harus diutamakan untuk wilayah-wilayah yang masih memiliki ketersediaan air yang cukup, agar dapat memaksimalkan manfaat dari program pompanisasi.
Amran juga menekankan bahwa kelancaran program-program Kementan tidak akan tercapai tanpa adanya kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah. Oleh karena itu, ia memberikan instruksi kepada para pemimpin daerah untuk turun langsung dalam mengamankan komoditas pangan di wilayah masing-masing.
Tidak hanya menjadi perhatian Menteri Pertanian, Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masalah kelaparan di Indonesia. Ia memperingatkan bahwa pada tahun 2050, diperkirakan akan terjadi kelaparan berat serta kekurangan air pada sekitar 50 juta petani. Hal ini disebabkan oleh gelombang panas yang diprediksi akan terus meningkat dalam lima tahun ke depan.
Sebagai upaya mengantisipasi masalah tersebut, Presiden Jokowi memberikan tugas kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memasang sekitar 20 ribu pompa dalam kurun waktu tiga bulan, terutama di daerah-daerah sentra produksi pangan, khususnya beras. Pompa-pompa tersebut diharapkan dapat membantu penyediaan air untuk mengairi sawah-sawah petani sehingga produksi pangan tidak terganggu oleh kurangnya pasokan air.