1. Instrumen Investasi Aman
Emas telah lama dikenal sebagai salah satu jenis investasi yang aman dan terpercaya dari masa ke masa, biasa disebut sebagai "safe haven". Banyak investor memilih untuk berinvestasi pada emas karena nilainya yang cenderung stabil. Emas dianggap sebagai pilihan investasi yang aman di masa-masa sulit, seperti dalam situasi politik dan ekonomi yang tidak stabil. Hal ini menyebabkan peningkatan permintaan investasi emas dan berdampak pada kenaikan harga emas secara keseluruhan.
2. Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
Tidak dapat dipungkiri bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan dalam periode terakhir. Ketika nilai tukar rupiah melemah, hal ini mendorong kenaikan harga emas melalui peningkatan permintaan. Emas sering digunakan sebagai pelindung nilai terhadap inflasi seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Semakin tingginya inflasi, maka harga emas juga ikut meningkat.
3. Penurunan Suku Bunga Secara Massal
Kenaikan harga emas di pasar dunia, terutama di Amerika Serikat, sebagian besar dipengaruhi oleh kebijakan penurunan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral. Permintaan emas tetap stabil karena bank sentral terus melakukan pembelian emas sebagai strategi untuk melindungi diri dari inflasi. Penurunan suku bunga yang dilakukan dalam setahun terakhir membuat sebagian besar investor di Amerika Serikat memperkirakan kenaikan harga emas, akibat dari melambatnya pertumbuhan ekonomi.
4. Permintaan untuk Perhiasan Emas
Selain digunakan sebagai investasi, emas juga banyak dimanfaatkan untuk pembuatan perhiasan. Sebagian besar produksi emas, sekitar 44 persen pada awal tahun 2022, digunakan untuk pembuatan perhiasan. Selain itu, permintaan emas dalam industri teknologi juga berkontribusi terhadap peningkatan harga emas di pasaran.