Menurut Piter, baik GoTo maupun Grab sudah memiliki ekosistem bisnis digital yang serupa, yang membuat potensi merger lebih didorong oleh ambisi untuk menguasai pangsa pasar. “Ekosistem mereka ini kan sama, jadi sepertinya kepentingannya hanya untuk market share dan menguasai market share,” jelasnya.
Pemerintah diharapkan dapat melakukan pengawasan ketat terhadap wacana merger ini untuk menjaga kepentingan nasional dan melindungi keamanan data pengguna, sembari memastikan bahwa ekosistem digital Indonesia tetap berdaya saing.
Tampang.com | Informasi terkini seputar ekonomi dan teknologi di Indonesia!