“Pemerintah dari Komdigi harus melihat dari sisi data, penguasaan informasi teknologi data. Kalau dimiliki oleh asing, ini harus menjadi perhatian Komdigi. Kemudian juga terkait perlindungan konsumen dan UMKM, di masing-masing sektor kementerian,” ujar Piter.
Aspek Nasionalisme dan Keamanan Data
Lebih lanjut, Piter menyoroti pentingnya nasionalisme dalam wacana merger ini, mengingat status Grab yang merupakan perusahaan asing dibandingkan dengan GoTo, yang ia sebut sebagai karya anak bangsa. Ia mengingatkan bahwa sektor digital bukan hanya tentang bisnis, melainkan juga menyangkut penguasaan data masyarakat dan keamanan strategis negara.
“Siapa yang akan mengakuisisi? Kalau Grab yang mengakuisisi, tentu ini perlu dipertimbangkan secara cermat, terutama terkait dengan nasionalisme. GoTo ini kan karya anak bangsa, jadi kita harus mempertimbangkan dengan hati-hati, jangan sampai GoTo yang merupakan teknologi lokal dikuasai oleh Grab yang berasal dari asing,” tegasnya.
Tak Ada Urgensi untuk Merger
Piter juga menilai bahwa tidak ada urgensi bagi kedua perusahaan untuk melanjutkan proses akuisisi atau merger. “Saya melihatnya ini nggak ada urgensi dari keduanya untuk merger,” kata Piter.