Selain itu, integrasi antara kereta bandara dan LRT diharapkan mampu menjadi alternatif transportasi yang lebih efektif dan efisien bagi para pengguna bandara. Hal ini akan menjadi payung besar dalam mendukung mobilitas masyarakat serta mengurangi dampak negatif dari penggunaan kendaraan pribadi dalam mengakses Bandara Soetta.
Terlepas dari keruwetan yang terdapat dalam pengembangan akses transportasi darat tersebut, terdapat kerjasama antara Pemerintah Indonesia, operator transportasi, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan bahwa rencana perbaikan konektivitas ini dapat direalisasikan secara efektif dan efisien. Hal ini melibatkan proses koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait, termasuk pengelola bandara, operator kereta bandara, serta instansi terkait lainnya.
Dalam menghadapi tantangan penyempurnaan konektivitas darat dari dan ke Bandara Soetta, diperlukan upaya kolaboratif yang melibatkan para pemangku kepentingan terkait. Peningkatan kualitas dan ketersediaan akses transportasi darat tersebut diharapkan mampu mendukung pertumbuhan lalu lintas penumpang bandara serta memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pengalaman perjalanan bagi para pengguna bandara.
Perkembangan konektivitas transportasi darat dari dan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan salah satu aspek yang memiliki dampak signifikan dalam pembenahan infrastruktur transportasi di Indonesia. Dengan memberikan perhatian khusus terhadap aksesibilitas yang terintegrasi dan efisien, diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan konektivitas antar moda transportasi serta meningkatkan daya saing sektor transportasi Indonesia secara keseluruhan.