Tampang.com | Industri sawit kembali jadi sorotan setelah rencana pemerintah untuk menaikkan pungutan ekspor Crude Palm Oil (CPO) memunculkan gelombang kekhawatiran dari kalangan eksportir. Kebijakan ini dianggap bisa melemahkan posisi Indonesia di pasar global, terutama saat harga komoditas masih dalam tren melemah.
Pelaku Industri: Ini Bukan Waktu yang Tepat
Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyuarakan keberatan atas kebijakan tersebut. Menurut mereka, biaya pungutan yang terlalu tinggi akan memotong margin pelaku usaha, terutama perusahaan kecil dan menengah yang tidak punya kapasitas efisiensi seperti korporasi besar.
“Kenaikan pungutan ini bisa membuat CPO Indonesia kalah bersaing dengan Malaysia dan negara-negara produsen lainnya,” ujar salah satu pengurus GAPKI dalam pertemuan internal pekan ini.