Evaluasi ini bukan sekadar kajian di atas kertas. SPKS
mendesak kajian menyeluruh. Aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan harus dipertimbangkan. Pertanyaan krusialnya: siapkah petani sawit
menanggung dampak negatif
kebijakan ini?
Sebagai organisasi yang mewakili ribuan petani sawit
, suara SPKS
penting didengar. Mereka memahami kondisi di lapangan secara langsung. Perspektif mereka memberikan gambaran utuh. Kebijakan ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
SPKS
tidak menolak energi terbarukan. Namun, mereka ingin transisi ini berkeadilan. Keberlanjutan petani sawit
harus menjadi prioritas utama. Evaluasi mendalam adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
Perisai Ekonomi Petani: Manfaat Kritis dari Evaluasi SPKS
Manfaat utama dari evaluasi yang didesak SPKS
sangat jelas. Ini adalah perlindungan terhadap petani swadaya
. Mereka tidak akan menanggung beban subsidi biodiesel yang tidak adil. Tujuan utamanya, memastikan petani tidak mengalami penurunan harga TBS
yang merugikan.
Perlindungan ini bisa berupa skema harga yang stabil. Atau, mekanisme kompensasi yang adil bagi petani. Evaluasi dapat mengidentifikasi skenario terburuk. Dengan begitu, pemerintah dapat menyiapkan solusi mitigasi.
Kesejahteraan petani adalah fondasi ekonomi pedesaan. Jika petani terpuruk, ekonomi lokal pun ikut goyah. Evaluasi SPKS
adalah upaya menjaga stabilitas ini. Ini tentang memastikan roda perekonomian terus berputar di tingkat akar rumput.
Harga yang stabil akan memberikan kepastian bagi petani. Mereka bisa merencanakan investasi kebun. Hidup keluarga pun menjadi lebih terjamin. Evaluasi ini adalah perisai pelindung bagi masa depan petani sawit
.
Rentannya Petani Swadaya: Beban Subsidi dan Posisi Tawar yang Lemah
Kita perlu memahami, petani swadaya
adalah kelompok paling rentan. Mereka seringkali memiliki posisi tawar yang sangat lemah di pasar. Ini membuat mereka mudah menjadi korban kebijakan. Dampak negatif
dari B50
akan sangat terasa pada mereka.