Hal ini mendorong Kepala Eksekutif (CEO) Starbucks, Laxman Narasimhan, untuk menjanjikan pemulihan. Narasimhan menekankan peningkatan pelatihan, manajemen karyawan, dan penggunaan teknologi yang efektif guna menggenjot kembali pasar.
Dalam rilis resmi, Narasimhan mengungkapkan bahwa hasil tersebut menunjukkan bahwa strategi peningkatan pelatihan, manajemen karyawan, dan teknologi sudah mulai membuahkan hasil yang positif. Menurutnya, "Indikator bisnis dan operasional menunjukkan perkembangan positif, dan kami masih memiliki ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut."
"Kami sedang memperbaiki citra merek kami. Kami juga sedang membangun kembali fondasi operasional dan rantai pasokan kami," tambahnya.
Khusus untuk China, Narasimhan mengakui bahwa Starbucks menghadapi persaingan yang semakin ketat dari kedai kopi lokal yang menawarkan harga lebih terjangkau. Namun begitu, ia menyatakan bahwa transaksi harian rata-rata dan penjualan mingguan di China terus mengalami peningkatan dari kuartal ke kuartal.