"Kami saat ini sedang mempertimbangkan untuk menjalankan kemitraan strategis guna mendukung pertumbuhan kami di China," ungkapnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai bentuk kemitraan yang dimaksud.
Berdasarkan data yang diungkapkan, terlihat bahwa kondisi politik dan sosial di luar maupun di dalam negeri, terutama yang berkaitan dengan kontroversi politik atau isu-isu internasional, dapat memengaruhi performa perusahaan internasional seperti Starbucks. Dari sini, perusahaan perlu terus mengantisipasi risiko dan menyesuaikan strategi guna menjaga daya saingnya di pasar global.