Nixon juga mengungkapkan bahwa BTN memiliki rencana untuk melaksanakan spin off pada BTN Syariah pada kuartal pertama tahun 2025. Rencana tersebut termasuk dalam daftar aksi korporasi BTN untuk tahun 2025, dan dijadwalkan untuk diselesaikan pada paruh pertama tahun depan.
Menurutnya, BTN tengah mempersiapkan modal sebesar Rp1,5 triliun-Rp6 triliun untuk pelepasan unit usaha syariah (UUS) tersebut agar BTN Syariah tetap berada di Buku II. Penyiapan modal ini bertujuan menjaga posisi BTN Syariah di pasar.
Sebelumnya, Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara, telah mengumumkan rencana penyatuan atau merger antara Bank Muamalat dengan BTN Syariah, yang mulanya ditargetkan berjalan pada Maret 2024.
Nixon sebelumnya juga mengakui bahwa BTN menghadapi kendala dalam proses akuisisi Bank Muamalat karena adanya keterlambatan dalam pengumpulan data. Keterlambatan ini disebabkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Ia menyebut bahwa data yang paling lama dihimpun adalah terkait kredit.