Sementara itu, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat pendapatan dari segmen minuman olahan dalam kemasan sebesar Rp 8,38 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 14,90% dari periode sebelumnya. Laba bersih yang berhasil dicapai oleh perusahaan mencapai Rp1,72 triliun.
Kinerja ketiga saham juga terlihat mengesankan, dengan saham CLEO mengalami kenaikan 78,17%, saham MYOR menguat 8,84%, dan saham ADES naik 3,36% hingga 13 September 2024. Data tersebut menunjukkan bahwa bisnis air minum kemasan merupakan bisnis yang sangat menjanjikan bagi para pelaku industri ini.
Perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin mengedepankan kesehatan dan kebersihan turut mendorong peningkatan konsumsi air minum kemasan. Selain sebagai kebutuhan fisiologis, air minum kemasan juga dianggap lebih aman dan praktis untuk dikonsumsi dibandingkan air keran. Faktor-faktor ini secara langsung mempengaruhi permintaan dan meningkatkan peluang bisnis bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam produksi air minum kemasan.
Selain itu, tren gaya hidup sehat dan kesadaran lingkungan juga menjadi faktor penunjang pertumbuhan bisnis air minum kemasan. Masyarakat yang semakin peduli terhadap kesehatan dan lingkungan akan lebih memilih air minum kemasan sebagai alternatif yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Dalam menghadapi peluang besar di pasar air minum kemasan, perusahaan-perusahaan di sektor ini perlu terus melakukan inovasi dalam hal produk, strategi pemasaran, dan distribusi. Kualitas produk, desain kemasan yang menarik, dan kehadiran di berbagai saluran distribusi akan menjadi faktor penentu dalam memenangkan persaingan di pasar yang semakin berkembang ini.
