Sebagian besar orang di dunia ini lebih senang menerima dibanding memberi bukan? Namun, sebagian orang khususnya mereka yang hidup mandiri dan tidak mau bergantung pada orang lain akan mengalami kesulitan untuk menerima apa pun dari orang lain. Justru tipe ini mereka cenderung senang memberi dibanding menerima.
Namun, pada kenyataannya tipe pemberi ini terkadang niatnya harus terurung karena faktor tak punya atau berpikir jika saya memberi maka ini tak ada nilai apa-apa di mata orang yang menerima. Tahukah kamu bahwa memberi bukanlah tentang besarnya nilai atau nominal pada orang yang membutuhkan? Akan tetapi tentang ketulusan dan niat dari hatimu?
Untuk kasus memberi ini dapat diilustrasikan dengan dua orang yang memberi uang kepada pengemis jalanan. Berikut ceritanya.
Suatu saat, ada orang kaya yang melewati sebuah jalan dan sepintas ia melihat seorang wanita tua dan buta sedang mengemis untuk mendapatkan belas kasihan orang yang lewat. Saat orang kaya tiba persis di depan pengemis tersebut, secara spontan ia berhenti sejenak dan mengeluarkan selembar uang Rp 20.000 rupiah yang merupakan lembaran uang dengan nominal yang ia kantongi. Dengan bangga dia memberikan uang tersebut kepada pengemis dan dengan sengaja mencoba agar orang yang melintasi jalan tersebut dapat menjadi saksi pemberiannya. Lalu dengan segera ia melanjutkan perjalanannya menuju kantornya di dekat daerah tersebut.