Selain itu, harga emas juga rentan terhadap fluktuasi, meskipun tidak sepeka saham. Fluktuasi ini berisiko membuat kita merugi saat menjual emas dalam jangka pendek. Saat mempertimbangkan penyimpanan dana darurat, stabilnya nilai aset harus menjadi pertimbangan utama. Untuk itu, memilih instrumen keuangan yang lebih stabil mungkin merupakan pilihan yang lebih bijak agar nilai dana darurat kita tetap terjaga.
Perbedaan harga beli dan jual emas juga perlu diperhatikan. Bisa jadi harga emas naik, tetapi saat kita menjualnya, justru rugi karena harga jual masih di bawah harga rata-rata beli kita. Hal ini menunjukkan bahwa emas lebih cocok sebagai investasi jangka panjang dibandingkan untuk dana darurat.
Pada dasarnya, emas lebih cocok sebagai investasi jangka panjang daripada sebagai pilihan tabungan darurat. Kedua jenis investasi ini memiliki perbedaan karakteristik yang perlu dipahami secara mendalam sebelum mengambil keputusan. Selain emas, ada beberapa alternatif instrumen investasi yang lebih cocok untuk dana darurat, seperti tabungan tunai, deposito berjangka, atau obligasi pemerintah yang cenderung lebih stabil nilainya dalam jangka pendek.