Menurut para ahli ekonomi, penurunan IKK dan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja merupakan hasil langsung dari ketidakpastian ekonomi yang sedang terjadi. Pandemi COVID-19 telah membuat banyak perusahaan berjuang untuk bertahan, sementara sebagian besar masyarakat menghadapi ketidakpastian finansial.
Di sisi lain, sektor pendidikan dan akademi juga mengalami dampak signifikan dari situasi ini. Banyak lembaga pendidikan terpaksa mengurangi tenaga kerja atau menunda rencana perekrutan baru karena tekanan ekonomi yang terus berlanjut. Meskipun sektor pendidikan dianggap sebagai sektor yang relatif stabil, namun kondisi saat ini menyebabkan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja di sektor ini menurun.
Untuk mengatasi kondisi ini, langkah-langkah konkret perlu segera diambil. Pemerintah perlu meningkatkan upaya dalam menarik investasi asing dan mendorong pertumbuhan sektor industri domestik. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meredakan tekanan pada pasar tenaga kerja.
Di sisi lain, sektor pendidikan juga perlu bersiap menghadapi perubahan dalam dunia kerja pasca pandemi. Penyesuaian kurikulum dan program pelatihan untuk memenuhi tuntutan pasar kerja yang baru menjadi hal yang mendesak.
Dalam jangka pendek, perbaikan situasi lapangan kerja tampaknya baru akan terjadi setelah periode Lebaran tahun 2025. Namun, dengan kerja keras dan langkah-langkah strategis yang tepat, optimisme tentang pemulihan ekonomi dan lapangan kerja di Indonesia masih mungkin untuk direalisasikan.