Salah satu contoh nyata dari dampak PHK di industri perbankan adalah kejadian di Commonwealth Bank (PTBC) pada tahun 2024. Sebanyak 1.146 pegawai bank ini mengalami PHK setelah PT Bank OCBC NISP Tbk mengakuisisi bank tersebut pada Mei 2024.
Data-data tersebut menggambarkan dampak yang signifikan dari digitalisasi terhadap sektor perbankan, dan tidak dapat diabaikan begitu saja. Itu berarti ada kebutuhan nyata untuk adaptasi kebijakan ketenagakerjaan yang lebih responsif dan kontekstual, seiring dengan perubahan struktural dalam industri yang berdampak pada jumlah tenaga kerja.
Hal ini menjadi semakin penting mengingat bank bukan hanya sebagai tempat penyimpanan dan peminjaman uang, tetapi juga memiliki peran strategis dalam penggerak perekonomian suatu negara. Dengan demikian, perhatian terhadap dampak PHK di sektor perbankan bukan hanya menjadi masalah internal perusahaan, tetapi juga mempengaruhi stabilitas ekonomi suatu negara.
Perubahan struktural dalam sektor perbankan akibat digitalisasi juga mendesak perlunya strategi pengembangan tenaga kerja yang responsif. Pelatihan dan pengembangan keterampilan tenaga kerja mungkin menjadi kunci untuk memitigasi efek dari perampingan tenaga kerja di sektor perbankan. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan perbankan itu sendiri dapat berkolaborasi untuk menyusun program-program pelatihan dan pengembangan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja setelah adanya perubahan teknologi dalam industri.