Tampang.com | Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menunjukkan perbaikan signifikan pada April 2025 dengan mencatat surplus sebesar Rp 4,3 triliun, atau sekitar 0,02 persen dari produk domestik bruto (PDB). Ini menjadi momentum kebangkitan setelah tiga bulan pertama tahun ini APBN terus mengalami defisit.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa surplus tersebut terutama didorong oleh percepatan realisasi pendapatan negara yang melampaui pertumbuhan belanja negara. Hingga akhir April, pendapatan negara tercatat Rp 810,5 triliun atau sekitar 27 persen dari target tahunan, sementara belanja negara baru terealisasi Rp 806,2 triliun, atau 22,3 persen dari pagu anggaran.
Meski pendapatan negara secara tahunan mengalami penurunan 12,4 persen dibandingkan April tahun lalu, kondisi ini disebabkan oleh koreksi penerimaan pajak dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Penerimaan pajak turun 10,8 persen menjadi Rp 557,1 triliun, namun penerimaan bea dan cukai justru mencatat pertumbuhan 4,4 persen menjadi Rp 100 triliun. Sementara PNBP menurun 24,7 persen menjadi Rp 153,3 triliun.