Aksi strategis pemulihan saham Garuda Indonesia (GIAA) juga tak lepas dari peran teknologi. Perusahaan ini sudah memposisikan diri sebagai pemain yang siap beradaptasi dengan kecanggihan teknologi di industri penerbangan. Dalam menjawab tantangan pasca erapandemi, Garuda Indonesia (GIAA) mengincar investasi pada pengembangan teknologi yang memudahkan kenyamanan dan keamanan penumpang. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan preferensi masyarakat terhadap layanan maskapai penerbangan, yang kembali berdampak positif pada pemulihan saham perusahaan.
Tidak hanya fokus pada aspek teknologi, strategi pemulihan saham Garuda Indonesia (GIAA) juga memerhatikan aspek sosial dan lingkungan. Perusahaan sadar bahwa keberlangsungan operasional di masa mendatang tidak hanya ditentukan oleh faktor ekonomi, namun juga bagaimana perusahaan berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan mengusung konsep keberlanjutan, Garuda Indonesia (GIAA) berupaya membangun citra perusahaan yang bertanggung jawab sosial dan ramah lingkungan untuk menarik minat investor dan memulihkan saham perusahaan.
Di tengah berbagai aksi strategis pemulihan tersebut, Garuda Indonesia (GIAA) juga telah menetapkan tujuan yang ambisius, yaitu mencapai pemulihan penuh pada 1 April 2024. Tantangan untuk mencapai target ini memang tidak mudah, namun dengan dukungan dari seluruh elemen perusahaan dan strategi yang matang, dipercaya bahwa Garuda Indonesia (GIAA) mampu mengantisipasi setiap tantangan yang dihadapi.