Tampang

Aksi Mogok Ojol: Wajah Baru Perlawanan Pekerja Digital di Indonesia

25 Mei 2025 17:58 wib. 43
0 0
Sejumlah pengemudi ojek daring (ojol) melakukan aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Sumber foto: Google

Tampang.com | Pada tanggal 20 Mei 2025, ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari Jakarta hingga berbagai daerah bersatu melakukan aksi mogok massal sebagai bentuk penolakan atas ketidakadilan sistem kerja platform digital yang selama ini mereka alami. Protes ini bukan sekadar tuntutan tarif lebih adil, melainkan sebuah gerakan besar yang menyoroti kondisi kerja para pekerja digital yang terjebak dalam sistem eksploitasi modern.

Para pengemudi ojol kini menghadapi situasi kerja yang jauh berbeda dengan dunia industri tradisional. Jika dulu buruh bekerja di pabrik dengan kontrak jelas dan jaminan sosial, kini mereka “bermitra” dengan perusahaan teknologi besar yang mengatur kerja mereka lewat algoritma dan notifikasi. Status “mitra” yang diusung aplikator kerap menjadi kedok agar perusahaan lepas tangan dari tanggung jawab sebagai pemberi kerja.

Direktur sebuah organisasi pekerja digital menjelaskan, kondisi kerja para pengemudi sangat timpang. “Mereka tidak punya kepastian upah, jam kerja fleksibel tapi tanpa batas, dan tidak ada perlindungan hukum,” ujarnya. Bahkan potongan komisi yang diterapkan bisa mencapai 20 persen, jauh melebihi batas maksimum 15 persen yang ditetapkan pemerintah. Namun, sanksi atas pelanggaran tersebut hampir tidak pernah dijatuhkan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?