Yayat, meskipun menghadapi cobaan yang amat berat, tetap mencoba menjalani kehidupannya sehari-hari. Selain sebagai pemulung, ia juga menjadi marbot masjid di lingkungannya. Walaupun begitu, para tetangga serta keluarganya tetap membantu Yayat dengan memberikan makanan dan uang sesuai kemampuan mereka.
Yayat mengungkapkan bahwa penyakitnya ini telah ia alami selama 10 tahun, dimulai dari kondisi usus yang melilit. Meskipun telah melakukan berbagai upaya termasuk operasi, Yayat masih merasakan sakit pada ususnya. Setiap kali akan menunaikan salatpun, Yayat harus rutin mengganti kresek penutup ususnya yang tetap menimbulkan rasa sakit.
Mendengar kisah Yayat yang begitu menyentuh, banyak orang kemudian datang untuk membantu. Tak hanya dari tetangga, bantuan juga datang dari berbagai pihak yang tergerak oleh keadaan Yayat. Pemerintah setempat juga kemudian memberikan perhatian terhadap keadaan Yayat dan memberikan bantuan medis serta sosial guna memperbaiki kondisinya.