Namun, hal tak terduga terjadi ketika upacara baru dimulai. Sang ibu dari mempelai pria mengalami sesak karena asmanya kambuh. Alhasil upacara tersebut ditunda karena si ibu dibutuhkan perawatan. Seorang petugas dengan sigap membawa si ibu ke kamar mandi untuk memberi oksigen sembari menunggu paramedis tiba.
Ada dua kekhawatiran yang dipikirkan oleh pasangan tersebut. Pertama mereka khawatir akan kesehatan sang ibu, kedua mereka khawatir bahwa pernikahan mereka akan batal. Jika tidak menikah hari itu, mereka harus menunggu 45 hari lagi untuk mendapatkan izin nikah yang baru.
Pernikahan itu tidak dapat dilanjutkan tanpa ibu mempelai pria karena dia yang menandatangani surat nikah, maka dia harus hadir. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya pernikahan mereka tetap dilaksanakan hari itu.
Pasangan itu menerima saran untuk melanjutkan pernikahan di kamar mandi, di mana si ibu berada. Menurut laporan saksi, suami istri yang baru saja mengikat tali suci itu merasa bersyukur karena staf gedung tersebut begitu akomodatif.
