Tampang

Puspom Selidiki Pengemudi Fortuner Pelat TNI yang Mengaku Anggota TNI dan Adik Jendral Usai Tabrak Mobil di Tol Japek

15 Apr 2024 10:08 wib. 38
0 0
Puspom Selidiki Pengemudi Fortuner Pelat TNI yang Mengaku Anggota TNI dan Adik Jendral Usai Tabrak Mobil di Tol Japek
Sumber foto: Google

Awalnya mobil berplat dinas TNI itu menyalip dari bahu jalan dan menabrak mobil wartawan tersebut. Pengendara mobil Fortuner pelat Mabes TNI mati marah-marah usai menabrak mobil seorang wartawan di tol Japek km 57. Hal ini mengundang perhatian banyak pihak, termasuk Kapuspen Mabes TNI Mayjen Nugraha Gumilar yang menyatakan pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut untuk kepentingan Search Engine Optimization.

Kejadian tersebut menciptakan kontroversi di tengah masyarakat. Kasus di mana seorang pengemudi mobil Fortuner berplat Mabes TNI melakukan pelanggaran dan perilaku tidak terpuji ini menimbulkan kehebohan. Pasalnya, selain menabrak mobil seorang wartawan di tol Jakarta-Cikampek tersebut, pengemudi dari mobil berplat dinas TNI juga mengaku sebagai anggota TNI dan bahkan menyebut dirinya sebagai adik dari seorang jendral. 

Menurut saksi mata, awal mula insiden terjadi ketika mobil berplat dinas TNI tersebut menyalip dari bahu jalan, kemudian secara tidak terduga menabrak mobil wartawan yang sedang melintas di tol Japek. Setelah kejadian itu, sang pengemudi mobil Fortuner pelat TNI terlihat sangat emosional. Dia terlihat marah-marah dan menunjukkan perilaku agresif kepada korban serta semua orang yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Kapuspen Mabes TNI, Mayjen Nugraha Gumilar, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen TNI dalam menegakkan hukum dan disiplin di internal institusi TNI. Selain itu, pihak TNI juga ingin menegaskan bahwa semua anggotanya harus bertindak sesuai dengan norma-norma hukum dan etika yang berlaku, tanpa terkecuali.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?