Meskipun teori ini menambah pemahaman baru, penyebab tenggelamnya Titanic tetap menjadi misteri yang terus diperdebatkan dan diteliti hingga saat ini. Banyak teori lain yang juga diajukan, mulai dari kesalahan navigasi, konstruksi kapal, hingga faktor cuaca dan kecepatan berlayar. Namun, keterkaitan antara posisi bulan dan pengaruhnya terhadap pasang laut yang membawa gunung es ke jalur Titanic membuka perspektif baru dalam memahami bencana ini.
Kisah tenggelamnya Titanic bukan hanya sebuah tragedi kemanusiaan, tetapi juga pelajaran penting mengenai keterbatasan pengetahuan manusia dalam menghadapi kekuatan alam. Bahkan kapal yang dianggap terhebat sekalipun bisa kalah oleh fenomena alam yang tak terduga. Oleh karena itu, mengenal faktor-faktor alam seperti pengaruh posisi bulan terhadap pasang laut sangat krusial dalam dunia navigasi dan maritim.
Pengungkapan fakta ini juga mempertegas pentingnya riset dan teknologi modern dalam mencegah bencana serupa di masa depan. Dengan kemajuan teknologi satelit dan prediksi astronomi saat ini, fenomena pasang laut dan pergerakan gunung es bisa dipantau lebih baik, sehingga kapal-kapal modern dapat menghindari jalur berbahaya dengan lebih akurat.
Dengan demikian, cerita Titanic tetap hidup sebagai pengingat abadi bahwa walaupun teknologi dan kepercayaan manusia bisa mencapai puncaknya, alam selalu menyimpan kekuatan yang tak terduga dan harus dihormati. Salah hitung posisi bulan yang berimbas pada naiknya air pasang dan keberadaan gunung es di jalur pelayaran menjadi salah satu babak paling menarik dalam misteri Titanic yang terus memikat perhatian dunia.