Hutan jati di kawasan Pulegundes, Yogyakarta, sedang menjadi pusat perhatian karena fenomena hujan ulat jati. Ulat dengan ukuran sekitar 2,5 cm terlihat turun dari pohon menggunakan benang liur, memenuhi jalanan hingga menempel. Fenomena ini memunculkan beragam reaksi dari masyarakat sekitar, termasuk dimanfaatkannya ulat jati untuk diolah menjadi makanan khas seperti bacem.
Hutan jati di kawasan Pulegundes, Yogyakarta, memang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam yang menawarkan keindahan alam dan keanekaragaman hayati. Namun, baru-baru ini, hutan jati ini menjadi pusat perhatian karena fenomena yang cukup unik, yaitu musim ulat jati. Ulat-ulat dengan ukuran sekitar 2,5 cm terlihat menuruni pohon jati menggunakan benang liur. Fenomena ini cukup menarik namun juga membuat sebagian masyarakat merasa geli.
Meskipun terkesan unik dan mungkin sedikit menjijikkan bagi sebagian orang, musim ulat jati ini juga dimanfaatkan oleh sebagian warga sekitar untuk dijadikan makanan khas. Salah satunya adalah dengan mengolah ulat jati menjadi bacem, sebuah hidangan masakan khas Jawa Tengah. Proses pembuatan bacem sendiri melibatkan bumbu-bumbu rempah yang khas dan tentunya dijamin menggugah selera.