Tak hanya berkontribusi dalam sektor ketenagakerjaan, Puncak Grasberg juga memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara melalui pajak dan pendapatan dari hasil tambang. Potensi penghasilan dari tambang ini mencapai angka yang fantastis, dengan perkiraan mencapai 90 triliun rupiah dalam jangka waktu tertentu.
Meskipun memiliki potensi besar, tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan Puncak Grasberg juga menimbulkan polemik, terutama terkait dampak lingkungan dan sosial. Aktivitas tambang yang intensif dapat meninggalkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, seperti kerusakan hutan dan perubahan pola hidup masyarakat setempat. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang memadai untuk menjaga keseimbangan antara keberlangsungan operasional tambang dengan pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Dari berbagai sisi, Puncak Grasberg merupakan aset berharga bagi Indonesia. Namun, pengelolaan tambang ini juga harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan tanggung jawab, untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi yang dihasilkan tidak merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar.