Namun, di sekitar Migingo, spesies tertentu seperti ikan Nil atau dikenal juga sebagai ikan Barramundi Afrika masih melimpah di perairan dalam, menjadikan pulau ini pusat penangkapan ikan yang berharga dan unik.
Komite bersama antara Kenya dan Uganda pun dibentuk untuk menentukan perbatasan di pulau ini pada tahun 2016. Kedua negara mengandalkan peta yang berasal dari tahun 1920-an, namun tidak ada hasil yang memuaskan dari pertemuan tersebut. Sejak itu, pulau Migingo dikelola bersama oleh kedua negara, meskipun kadang-kadang ketegangan masih muncul di antara mereka.
Sejumlah nelayan lokal bahkan menyebutnya sebagai "perang terkecil" di Afrika. Mereka menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan dari kedua negara mengenai kepemilikan pulau ini. Hal ini menimbulkan ketegangan yang mungkin berakibat buruk bagi kedua belah pihak.
Tidak hanya itu, perlakuan dari pemerintah Uganda terhadap nelayan Migingo juga menimbulkan kecaman. Pemerintah Uganda mengerahkan polisi bersenjata dan marinir ke pulau tersebut, bahkan menetapkan pajak bagi nelayan di sana.