"Cuaca yang buruk dan medan yang sulit sangat mempersulit upaya pencarian kami. Namun, tim kami tetap bekerja keras dan akan terus berupaya hingga kami menemukan pesawat ini," kata juru bicara Departemen Keamanan Publik Alaska dalam konferensi pers.
Alaska, yang terkenal dengan cuacanya yang ekstrim, sering kali menjadi tantangan besar bagi operasi penyelamatan semacam ini. Angin kencang dan salju lebat dapat membuat visibilitas sangat rendah, sementara suhu yang mencapai minus derajat Celsius dapat memperburuk kondisi bagi para penyelamat yang beroperasi di lapangan. Para ahli memperingatkan bahwa waktu sangat krusial dalam insiden semacam ini, mengingat kondisi lingkungan yang keras dapat memperburuk peluang keselamatan bagi penumpang.
Insiden hilangnya pesawat Bering Air ini menjadi yang terbaru dalam serangkaian insiden penerbangan yang terjadi di Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir. Dalam 10 hari terakhir, telah terjadi beberapa insiden penerbangan yang melibatkan pesawat kecil dan komersial. Meski insiden ini tidak terkait langsung, namun mencerminkan tantangan keselamatan yang semakin kompleks dalam dunia penerbangan, terutama di wilayah yang memiliki kondisi cuaca ekstrem.
