Dalam banyak cerita, terdapat juga elemen mistis yang mengitari Pedang Zulfikar. Dikatakan bahwa senjata ini memiliki kemampuan luar biasa, dan bahkan di beberapa narasi, Zulfikar digambarkan mampu menghindari serangan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa bukan hanya keterampilan perang Ali yang diakui, tetapi juga keberadaan pedang tersebut sebagai instrumen ilahi dalam membela agama Islam. Relik suci ini menjadi salah satu barang yang dicari dan dihormati oleh banyak umat, hingga menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Islam.
Kisah mengenai Zulfikar berlanjut hingga hari ini, dengan banyak penggemar dan peneliti yang terus mengeksplorasi makna dan dampak dari senjata legendaris ini. Dalam perjalanan sejarah, Pedang Zulfikar bukan hanya dikenang sebagai alat tempur, tetapi juga sebagai simbol. Senjata ini melambangkan keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab. Oleh karena itu, dalam banyak konteks, Zulfikar dijadikan sebagai contoh bagi umat Islam untuk menegakkan keadilan dalam hidup sehari-hari.
Di dalam tradisi seni dan budaya, Zulfikar juga muncul dalam banyak bentuk. Dari lukisan hingga ukiran, citra pedang ini sering kali digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan spiritual. Dalam berbagai karya sastra, Zulfikar menjadi simbol kecintaan dan penghormatan terhadap Ali bin Abi Thalib serta ajaran-ajaran Islam.