Tampang.com – Seleksi CPNS 2014 ternyata menyisakan masalah. Kemarin (7/11) beberapa perwakilan guru honorer mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi A DPRD dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Perwakilan guru yang gagal dalam CPNS tiga tahun lalu itu menuntut pertanggungjawaban hasil verifikasi badan kepegawaian daerah (BKD).
Hasil verifikasi kala itu sebanyak 19 guru dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). Namun, mereka menilai hasil TMS itu tidak transparan lantaran BKD tidak menyampaikan secara resmi hasil verifikasi tersebut. Di sisi lain, mereka mengklaim sudah lulus CPNS dan memiliki bukti kuat.
Sayangnya, RDP yang digelar selama dua jam sejak pukul 13.30 di ruang serbaguna DPRD itu menemui jalan buntu. BKD menyebut tidak adanya penyampaian kala itu karena keterbatasan waktu. Sedangkan dewan memilih menampung pengaduan guru honorer tersebut dan berjanji memfasilitasi hingga ke pemerintah pusat. ‘’Apa yang kami alami ini adalah bentuk ketidakadilan,’’ kata Mursini, salah seorang guru honorer, sambil berlinang air mata.
Mursini sempat merunut alur ketidakadilan itu. Bermula 2010 lalu ketika BKD menyatakan saat pemberkasan awal dinyatakan lolos verifikasi sehingga berhak mengikuti seleksi CPNS 2014. Hasil pengumuman seleksi dari panselnas dan BKN menyatakan lulus. Namun, saat BKD melakukan verifikasi bagi yang lulus CPNS, belasan guru honorer itu dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Celakanya lagi, hasil verifikasi itu tidak disampaikan ke yang bersangkutan. Padahal, pihaknya memiliki hak mengajukan keberatan. Yang membuat munculnya tudingan ketidakberesan adalah hasil penelusuran diketahui ada guru yang dinyatakan lulus CPNS tapi catatannya sebagai guru honorer terhitung setelah Januari 2005. ‘’Sedangkan kami ini sudah mengabdi sejak lama,’’ tegasnya.