Tampang

Mitos dan Legenda Aurora Borealis: Cerita Rakyat di Balik Cahaya Utara

8 Jun 2024 20:31 wib. 380
0 0
ilustrasi mitos aurora borealis
Sumber foto: Pinterest

Aurora Borealis, atau dikenal sebagai cahaya utara, selalu menjadi keajaiban alam yang mempesona. Fenomena cahaya yang terlihat di langit utara telah menginspirasi mitos dan legenda selama ribuan tahun. Dalam berbagai budaya di seluruh dunia, cahaya utara misterius ini diselimuti oleh cerita rakyat yang kaya akan makna dan keajaiban yang tak terungkap.

Salah satu mitos Aurora Borealis yang sangat terkenal berasal dari budaya Sami, suku asli Finlandia, Swedia, dan Norwegia. Menurut mitos Sami, cahaya utara adalah tarian para arwah leluhur yang telah meninggal. Mereka percaya bahwa arwah yang telah pergi ke alam baka menari di langit untuk memberikan penghiburan kepada orang-orang yang ditinggalkan di dunia ini. Cahaya biru, hijau, dan ungu yang mempesona di langit malam dianggap sebagai jejak langkah-langkah mereka yang menari dengan indah.

Legenda Inuit dari Alaska juga mengisahkan cerita rakyat yang mengagumkan tentang Aurora Borealis. Menurut legenda mereka, cahaya utara adalah roh-roh yang berburu di langit. Mereka percaya bahwa ketika roh-roh ini mengejar perburuan mereka, mereka menyulut api di langit dengan menampakkan cahaya yang mempesona. Ini dianggap sebagai pertunjukan dari kekuatan supernatural yang dihormati dan dianggap suci oleh masyarakat Inuit.

Di Islandia, masyarakat lokal memiliki mitos sendiri tentang Aurora Borealis. Mereka percaya bahwa cahaya utara adalah jembatan menuju surga. Mereka menganggap cahaya tersebut sebagai panggilan dari roh para leluhur yang telah meninggal untuk memandu mereka ke alam baka. Legenda ini memberikan rasa kedamaian dan kepercayaan bahwa cahaya utara membawa pesan dari orang-orang yang telah pergi.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%