Saat dikenakan oleh penari, topeng ini dipercaya mampu merasuki pemakainya, mengubah individu menjadi saluran bagi kekuatan yang lebih tinggi. Penari bukanlah sekadar aktor; mereka adalah perantara. Perubahan fisik melalui topeng dan kostum juga disertai dengan perubahan spiritual, memungkinkan penari untuk berkomunikasi, menerima bimbingan, atau bahkan melakukan intervensi spiritual atas nama komunitas.
Ritme, Gerakan, dan Makna Sakral
Tari topeng tidak akan lengkap tanpa iringan musik yang kuat dan ritmis, biasanya dimainkan oleh drum, gong, dan alat musik tradisional lainnya. Ritme ini bukan hanya pengiring; ia adalah detak jantung dari ritual itu sendiri, yang membantu menuntun penari ke dalam kondisi trans dan memperdalam koneksi spiritual. Gerakan tarian sangat terstandardisasi dan seringkali simbolis, menceritakan kisah, menyampaikan pesan moral, atau melakukan upacara pembersihan.
Upacara tari topeng umumnya diadakan pada momen-momen penting dalam kehidupan komunitas: panen raya, upacara inisiasi, pemakaman, atau saat ada masalah besar yang membutuhkan intervensi spiritual. Misalnya, tarian topeng bisa menjadi bagian dari upacara penyembuhan, di mana roh yang diperankan melalui topeng diyakini memiliki kekuatan untuk mengusir penyakit atau membawa kesembuhan.