Simbol mata tunggal dalam segitiga di atas piramida pada uang pecahan US$1 telah lama menjadi pusat perhatian para pecinta teori konspirasi. Banyak yang meyakini bahwa gambar tersebut merupakan simbol kelompok rahasia seperti Illuminati atau Freemason. Namun, apa sebenarnya makna di balik simbol itu? Apakah ia benar-benar mewakili kekuatan misterius dunia, atau justru punya akar sejarah dan filosofi yang jauh lebih dalam?
Simbol Mata di Piramida: Asal Usul dan Arti Sesungguhnya
Simbol yang sering menimbulkan kontroversi ini dikenal dengan nama The Eye of Providence, atau dalam Bahasa Indonesia, Mata Pengawas Ilahi. Simbol ini terdiri dari sebuah mata yang berada di dalam segitiga dan diletakkan di atas piramida yang belum selesai. Di sekelilingnya terdapat dua frasa dalam bahasa Latin, yaitu Annuit Coeptis dan Novus Ordo Seclorum, serta angka Romawi MDCCLXXVI (1776), tahun ketika Amerika Serikat menyatakan kemerdekaannya.
Mata dalam segitiga tersebut bukan hanya sekadar hiasan. Ia merupakan bagian dari Great Seal of the United States atau Segel Agung Amerika Serikat, simbol resmi negara yang juga menampilkan elang dengan panah dan ranting zaitun di sisi lainnya. Lambang ini telah digunakan dalam dokumen dan ikonografi resmi negara sejak abad ke-18.
Dari Seni Kristen hingga Mesir Kuno: Jejak Filosofis yang Dalam
Bertentangan dengan anggapan banyak orang yang menghubungkannya dengan kelompok-kelompok rahasia, Eye of Providence memiliki akar yang sangat religius dan filosofis. Simbol ini mulai dikenal luas pada masa Renaissance, saat digunakan dalam berbagai karya seni Kristen. Mata melambangkan kehadiran Tuhan yang terus mengamati umat manusia, sedangkan segitiga mewakili konsep Trinitas—yakni Bapa, Putra, dan Roh Kudus.