Selain itu, Pesantren Tahfiz Difabel juga memberikan pelatihan keterampilan praktis kepada santri tunarungu agar mereka memiliki kemampuan untuk mandiri di masa depan. Pelatihan keterampilan ini meliputi keterampilan kerajinan tangan, pertanian, dan keterampilan lain yang sesuai dengan minat dan potensi masing-masing santri.
Perawatan kesehatan juga menjadi prioritas utama di pesantren ini. Setiap santri tunarungu mendapatkan perawatan medis secara rutin dan pengawasan ketat dari tenaga medis yang bertanggung jawab. Sehingga, kondisi kesehatan mereka tetap terjaga dengan baik agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan lainnya di pesantren.
Kehadiran Pesantren Tahfiz Difabel menjadi sebuah tempat perjuangan bagi santri tunarungu dan keluarganya. Pesantren ini tidak hanya memberikan pendidikan agama yang berkualitas tetapi juga mengubah stigma masyarakat terhadap disabilitas. Pesantren ini menjadi teladan dalam upaya inklusi sosial terhadap penyandang disabilitas, memberikan mereka kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan dan berkembang secara holistik.
Pesantren Tahfiz Difabel bukan hanya menjadi tempat untuk belajar, tetapi juga menjadi tempat untuk memupuk keyakinan dan semangat hidup bagi santri tunarungu. Di sini, mereka tidak hanya belajar tentang agama, tetapi juga belajar untuk menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri meskipun memiliki keterbatasan fisik. Melalui pelajaran agama dan kehidupan sehari-hari, mereka diajarkan untuk tetap memiliki asa dan optimisme dalam menghadapi segala rintangan.