Kehadiran Pesantren Tahfiz Difabel di tengah masyarakat menjadi pusat perhatian sosial bagi para penyandang disabilitas, termasuk santri tunarungu. Pesantren ini mengajarkan kepada masyarakat bahwa setiap individu, tanpa memandang keterbatasan fisiknya, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan dan hak asasi manusia lainnya.
Dengan dedikasi kuat untuk merawat asa santri tunarungu, Pesantren Tahfiz Difabel menjadi pionir dalam pendidikan inklusif bagi para penyandang disabilitas. Pesantren ini membuktikan bahwa dengan perhatian khusus, kasih sayang, dan dukungan penuh, santri tunarungu juga dapat tumbuh menjadi pribadi yang beriman, berakhlak mulia, dan memiliki kontribusi positif bagi masyarakat.