Tepat pukul tengah malam, pintu gedung tua itu terbuka dengan sendirinya. Arif bersama beberapa penduduk lainnya memberanikan diri masuk. Di dalam gedung, suasana terasa semakin mencekam. Hawa dingin menyelimuti setiap sudut ruangan, dan suara angin yang berdesir menambah kesan seram.
Mereka terus berjalan hingga menemukan sebuah ruangan besar yang di tengahnya terdapat meja dengan sebuah laptop yang menyala. Di layar laptop tersebut, terdapat video yang mulai berputar secara otomatis. Video itu menampilkan seorang pria tua yang mengenakan topeng. Suaranya terdengar berat dan penuh misteri.
“Selamat datang, para pencari kebenaran,” kata pria dalam video tersebut. “Kalian semua di sini karena kalian telah menerima e-mail yang sama. E-mail itu bukanlah ancaman, melainkan undangan untuk mengungkap kebenaran yang selama ini tersembunyi di kota ini.”
Pria itu kemudian bercerita tentang sejarah kelam kota Adria. Dulu, kota ini pernah menjadi tempat percobaan rahasia oleh sebuah organisasi misterius. Banyak penduduk yang hilang secara misterius dan tak pernah ditemukan. Organisasi itu melakukan percobaan ilegal yang melibatkan teknologi dan manusia. Pria dalam video itu mengklaim dirinya adalah satu-satunya yang selamat dari percobaan tersebut.
Arif dan penduduk lainnya merasa terkejut dan tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Namun, pria itu memberikan bukti-bukti berupa dokumen dan rekaman video yang menunjukkan kebenaran dari ceritanya. Semua bukti tersebut tersimpan dalam laptop yang mereka temukan di gedung tua itu.