Di antara keajaiban alam yang luar biasa di langit, aurora sering kali menarik perhatian kita. Pemandangan yang megah dari cahaya yang menari-nari di langit yang gelap telah menjadi objek kekaguman selama berabad-abad. Namun, sayangnya tidak semua orang bisa menikmati keindahan spektakuler aurora yang jauh di langit daerah kutub. Wilayah tropis seperti Indonesia memiliki alasan ilmiah mengapa aurora tidak bisa dinikmati di sini.
Satu hal yang perlu dipahami adalah aurora terbentuk oleh interaksi antara partikel bermuatan dari matahari dengan medan magnet Bumi. Kebanyakan aurora terjadi di wilayah kutub karena medan magnet Bumi yang melengkung ke arah kutub dan partikel bermuatan Matahari yang ditangkap oleh medan ini. Proses ini kemudian menciptakan cahaya yang kita kenal sebagai aurora.
Aurora, baik aurora borealis di Kutub Utara maupun aurora australis di Kutub Selatan, terjadi karena interaksi yang kompleks. Ini melibatkan angin matahari yang bermuatan tinggi dan medan magnet Bumi. Indonesia dilewati oleh garis khatulistiwa Bumi. Faktor penting yang menyebabkan aurora adalah intensitas angin Matahari. Wilayah tropis seperti Indonesia memiliki medan magnet yang cenderung lebih lemah dibandingkan dengan wilayah di sekitar kutub. Hal ini disebabkan oleh lokasi Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa, sehingga garis-garis medan magnet Bumi cenderung lebih lurus daripada di kutub, yang membuat interaksi antara partikel matahari dan medan magnet lebih terbatas.
