Tampang.com | Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian baru-baru ini menyoroti potensi dan kemampuan fiskal daerah-daerah di Jawa Barat, terutama dalam konteks pengembangan kawasan Rebana. Dalam acara tersebut, Tito membedah potensi tujuh daerah di Jawa Barat untuk mengembangkan investasi, yang diyakini dapat memperkuat ekonomi regional dan nasional. Kawasan Rebana, yang meliputi sejumlah kota dan kabupaten, mendapatkan perhatian khusus karena memiliki Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau yang lebih dikenal sebagai Bandara Kertajati di Majalengka.
Bandara Kertajati telah lama menjadi simbol harapan bagi pengembangan ekonomi di Jawa Barat. Dengan fasilitas yang modern dan strategis, bandara ini menargetkan untuk memudahkan akses transportasi, baik bagi wisatawan maupun untuk distribusi barang dan jasa. Tito mengungkapkan bahwa dengan adanya infrastruktur seperti BIJB, kawasan Rebana berpotensi menjadi pusat pertumbuhan baru bagi investasi, terhubung dengan berbagai sektor, seperti industri, pariwisata, dan perdagangan.
Dalam paparannya, Mendagri Tito Karnavian menjelaskan bahwa salah satu faktor kunci yang menyokong potensi pertumbuhan kawasan ini adalah demografi usia produktif yang tinggi. Menurut data yang tersedia, sekitar 64 persen penduduk di kawasan Rebana berada dalam usia produktif. Hal ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk menanamkan modal mereka, mengingat ketersediaan tenaga kerja yang cukup, yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan sektor industri.
Memfasilitasi pertumbuhan ekonomi di kawasan ini merupakan langkah strategis pemerintah. Tito menekankan bahwa dukungan fiskal dari pemerintah daerah menjadi penting untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi. Berbagai kebijakan dan insentif yang ramah bagi investor diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi masuk ke daerah, termasuk dalam konteks pengembangan kawasan Rebana.